Sabtu, 12 November 2011

Cara Menyiapkan Ban Agar Aman di Musim Hujan

Dok: Auto Mirza

TEMPO Interaktif, Jakarta - Curah hujan dalam beberapa bulan ke depan diperkirakan semakin besar. Bagi pengguna mobil, kondisi seperti itu tentu membutuhkan perhatian ekstra. Selain jalanan menjadi licin dan banjir, jalanan berlubang yang tertutup oleh genangan air hujan merupakan kondisi yang wajib diwaspadai.

"Dengan kondisi seperti itu, bagian mobil yang paling rawan dan kerap bermasalah adalah ban. Meski secara kasat mata tak terlihat, bisa berakibat pada kenyamanan dan keselamatan," papar Andrianto, service advisor Mustika Motor, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, 11 November 2011.

Oleh karena itu, saran Andri, sebaiknya perlakukan ban mobil secara khusus di saat musim hujan berlangsung. Hal itu bertujuan selain menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara, juga agar ban tak cepat aus.

Lantas bagaimana caranya? Berikut penjelasan Andri.

1. Pastikan tekanan angin sesuai standar

Sebelum mobil digunakan, pastikan tekanan angin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pabrikan. Jangan berlebih atau kurang dari standar tersebut.

"Bila tekanan angin berlebih, maka bantingan mobil saat bermanuver terasa keras," ujar Andri.

Pada sisi lain, seiring dengan genangan air di jalanan, menjadikan data cengkeram permukaan ban di lintasan juga berkurang karena terjadinya efek aquaplaning. Hal tersebut tentu sangat rawan menyebabkan kecelakaan karena mobil mudah tergelincir.

Adapun tekanan angin ban yang kurang dari standar, selain menyebabkan tarikan mobil menjadi berat juga mengundang risiko yang berbahaya. Pasalnya, saat melibas jalanan bergelombang atau berlubang yang tertutup genangan air, ban rawan pecah. Bila mobil melaju kencang bisa berakibat fatal.

2. Lakukan rotasi ban

Sebelum intensitas hujan lebih besar terjadi, ada baiknya Anda melakukan rotasi ban atau pergantian ban. Pada prinsipnya, bagian samping ban yang selama ini berada di bagian dalam kini ditempatkan di bagian luar. (Prinsip rotasi ban pernah dibahas di tempointeraktif.com).

"Tujuannya agar ban memiliki tingkat keseimbangan yang ideal kala mobil dijalankan sehingga kenyamanan dan kestabilan laju mobil pun terjaga," ujar Andri.

Pasalnya, bagian ban yang kerap cepat menipis adalah bagian samping atau sisi luar saat ban tersebut dipasang di roda mobil. Sebab, bagian itulah yang paling sering bergesekan dengan permukaan jalan atau lintasan lainnya.

Sementara pada saat hujan, kita tidak tahu persis permukaan jalan karena tertutup genangan air. "Di sisi lain, jalanan licin karena lumpur atau pasir yang terbawa air membutuhkan kestabilan," ucap Andri.

3. Lakukan spooring dan balancing

Kedua proses itu sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara. Pasalnya, ban yang tidak selaras dan seimbang mengakibatkan laju mobil cenderung 'lari' ke arah kanan atau kiri, tidak lurus sesuai arah jalan. Selain itu, menimbulkan getaran pada roda kemudi sehingga menyulitkan pengemudi di saat menjaga kestabilan mobil.

Bila ketidakseimbangan atau ketidakselarasan roda sudah parah, maka mobil akan terasa miring saat melaju. Bahkan tak jarang pengemudi merasakan ada satu di antara empat ban mobil kempis.

Hal itu terjadi karena keempat roda tidak selaras dan seimbang sehingga saat melaju mobil miring sehingga sisi luar ban tergerus. "Akibatnya, bisa berbahaya. Terlebih di saat jalanan licin sehabis hujan," tutur Andri.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger